Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Samsul Rizal menekankan perlunya desa bergerak lebih inovatif untuk menjadi kekuatan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pesan tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Peningkatan Ketahanan Pangan Desa Tahun 2025 yang diselenggarakan di Hotel Grand Tan Banjarmasin, Jumat (7/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Samsul Rizal menyampaikan apresiasi kepada Pusat Studi Ekonomi dan Pembangunan (Pusekbang) yang telah memprakarsai kegiatan tersebut, serta kepada aparatur desa dari berbagai kecamatan di HST yang hadir untuk memperkuat kapasitas dalam pengelolaan pangan desa.
Menurutnya, desa kini memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan kemandirian pangan berkat dukungan regulasi baru, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 3 Tahun 2025. Kedua regulasi ini membuka ruang bagi desa untuk semakin aktif dalam pengelolaan pangan, pemanfaatan sumber daya lokal, serta penguatan ekonomi desa.
Bupati juga menekankan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar persoalan menjamin ketersediaan bahan pangan, tetapi juga kemampuan desa memproduksi dan mengelola pangan secara berkelanjutan. Diversifikasi produk pangan, pengembangan kelembagaan ekonomi seperti BUMDes dan kelompok tani, serta penguatan peran masyarakat menjadi aspek penting dalam menciptakan desa yang mandiri pangan.
“Kami ingin desa menjadi pelaku utama, bukan sekadar penerima program. Desa harus berani berinovasi, memanfaatkan potensi lokal, dan membangun kemandirian ekonominya sendiri,” tegasnya.
Ia mendorong seluruh peserta bimtek agar benar-benar menyerap materi yang diberikan, khususnya terkait tata kelola pemerintahan desa dan optimalisasi penggunaan dana desa yang tepat sasaran. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan desa berbasis pangan lokal.
“Semoga kegiatan ini menjadi pijakan awal dalam membangun desa yang kuat secara pangan, berdaya secara ekonomi, dan sejahtera masyarakatnya,” pungkas Bupati.