Barabai, 20 – 25 Oktober 2025 — Perangkat desa dan kelurahan se-Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) berkumpul di Hotel Istiqamah Barabai untuk mengikuti Pelatihan Manajemen Konstruksi yang diselenggarakan oleh Dinas PUPR Kabupaten HST. Desa Pagat turut ambil bagian dalam pelatihan ini melalui perwakilan Kasi Pemerintahan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi tata kelola pembangunan infrastruktur desa.
Acara ini menghadirkan pemateri-pemateri penting dari beragam instansi: Dinas PUPR HST memberikan materi teknis, Kejaksaan Negeri (Kejari) HST menyentuh aspek hukum dan pengawasan kontrak, Dinas PMD HST menyampaikan pentingnya perencanaan berbasis kebutuhan masyarakat, dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM PII) menguatkan pemahaman manajemen proyek serta mitigasi risiko.
Pelatihan berlangsung intensif dalam dua hari, dengan sejumlah sesi materi yang mencakup perencanaan konstruksi, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan mutu, pengendalian biaya dan waktu, manajemen risiko, serta aspek keselamatan kerja. Materi tersebut dirancang sedemikian rupa agar perangkat desa mampu merencanakan proyek fisik secara realistis, mengawasi proses pembangunan dengan prinsip efisiensi dan kualitas, serta menjaga kepatuhan hukum dan transparansi anggaran.
Menurut Bupati HST Samsul Rizal (dikutip dari laporan lokal), pelatihan ini adalah bagian dari strategi pemerintah kabupaten untuk memperkuat kapasitas aparatur desa agar pembangunan infrastruktur berjalan profesional, akuntabel, dan tepat sasaran.
Kasi Pemerintahan Desa Pagat menyatakan bahwa ilmu yang didapat akan diterapkan langsung dalam perencanaan dan pengawasan proyek pembangunan desa, terutama dalam menghindari pembengkakan anggaran, keterlambatan, dan mutu yang kurang. Pelatihan diharapkan menghasilkan perangkat desa yang lebih teliti dalam merencanakan dan mengelola proyek fisik, sehingga infrastruktur desa benar-benar memberi manfaat maksimal kepada masyarakat.
Dengan kapasitas aparatur yang semakin kuat, Pemerintah Kabupaten HST berharap pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan fasilitas publik di desa-desa bisa lebih berkualitas, aman, dan berkelanjutan. Pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi langkah konkret menuju tata kelola pembangunan desa yang lebih sehat dan transparan.